Sahabat Pena, Apakah Masih Ada?

Sahabat Pena, Apakah Masih Ada?

 


Halo para pembaca! Sudah lama kami, tim jomopedia ngga nulis artikel bareng. Kalau diartikel sebelumnya, salah satu dari kami, Rama, menulis tentang review book, nah, kali ini tim jomopedia akan membahas tentang seluk beluk sahabat pena. Yuk dibaca ulasannya!

Mungkin anak-anak yang tumbuh di jaman sekarang asing dengan istilah ini. Apalagi dengan laju dan pesat pertumbuhan teknologi jaman sekarang, meminimalisir sekali adanya kegiatan ini. Surat elektronik atau e-mail dan aplikasi untuk berhubungan jarak jauh makin mempermudah adanya komunikasi dengan kerabat ataupun orang yang awalnya kita tidak kenal menjadi kenal. Tapi disisi lain, teknologi yang membuat kita tahu apa itu kegiatan sahabat pena, bahkan tidak dari dalam negeri saja lho, luar negeri juga ada dan bisa. Ya, sahabat pena masih ada guys, it exist, sampai sekarang! Bahkan ada aplikasi atau website terkhusus untuk orang-orang yang mencari sahabat pena.

Apa itu sahabat pena?

Menurut Wikipedia, sahabat pena, atau dalam Bahasa Inggrisnya biasa dikenal penpal, adalah orang-orang yang secara teratur saling mengirim surat, terutama melalui surat pos. Sahabat pena biasanya adalah orang asing yang hubungannya terutama didasarkan, atau bahkan semata-mata, pada pertukaran surat mereka. Terkadang sahabat pena mungkin sudah memiliki hubungan yang tidak dilakukan secara langsung secara rutin. Kamus Cambridge juga mendefinisikan penpal, “someone who you exchange letters with as a hobby, but usually have not met” diartikan sebagai seseorang yang bertukar surat dengan kamu sebagai hobi, tetapi biasanya belum pernah bertemu.

Kegiatan surat menyurat dengan sahabat pena di Indonesia sendiri hadir dan ngetren disekitar tahun 1970 sampai 1990-an disekitaran kaum remaja dan anak-anak. Nabila Ghaisani dalam artikelnya menyebutkan, remaja Indonesia di jaman itu biasanya menyebarkan nama dan alamat rumah mereka via radio sampai menyewa kolom koran atau majalah agar bisa mendapatkan sahabat pena. Terima kasih juga ya pada Pos Indonesia yang berjasa banget mendukung kegiatan surat menyurat ini dari jaman dulu, bahkan mereka sampai membuat majalah untuk mengembangkan pengetahuan generasi muda yang namanya, Sahabat Pena di tahun 1970.

Bagaimana cara mendapatkan sahabat pena?

Nah teman-teman, buat kalian yang ingin memulai untuk mencari sahabat pena, ada beberapa cara yang bisa digunakan:

Pertama, kalian bisa menemukan penpal melalui situs Interpals (https://www.interpals.net/), tinggal daftar lalu isi profile kamu dan mulailah mencari penpal, atau bisa menemukan situs lain dan sesuaikan dengan kenyamanan masing-masing ya. Untuk teman-teman yang hanya ingin bertukar postcard dapat melalui website postcrossing (https://www.postcrossing.com/), disana kalian bisa mengirimkan postcard kepada random people dan mendapatkan balasan juga, silahkan di cek ya. 

Kedua, melalui Instagram. Nah ini adalah cara yang cukup recommended untuk kalian lebih mudah menemukan penpal, karena kalian bisa melihat profile dan mengunjungi akun orang-orang yang terbuka untuk berpenpal. Caranya bisa dilakukan dengan menggunakan tagar #penpalswanted #penpalsearch #penpalsneeded atau #penpalsaroundtheworld. Nanti akan ditampilkan orang-orang yang bersedia untuk menerima penpal. Jadi kalian tinggal kunjungi profile nya dan bisa menghubungi mereka melalui DM Instagram.

Nah sekarang kita mau bahas beberapa cara berpenpal atau lebih ke etika berpenpal, apa saja itu?

  1. Saat menghubungi seseorang melalui DM, alangkah baiknya kamu perkenalan dahulu dengan lengkap, seperti nama, umur, asal, hobi, dan lainnya disesuaikan dengan preferensi pribadi. Sebaiknya jangan langsung meminta untuk menjadi penpal tanpa perkenalan yang jelas, karena itu akan terkesan kurang serius.
  2. Perhatikan profile yang kamu kunjungi, jika dituliskan bahwa mereka tidak sedang menerima penpal baru, sebaiknya tidak perlu kamu tanyakan lagi. 
  3. Jika kamu adalah orang pertama yang mengirimkan pesan untuk meminta menjadi penpal, alangkah baiknya untuk kamu inisiatif mengirimkan surat terlebih dahulu kepadanya, atau sesuai dengan kesepakatan jika ingin mengirimkan suratnya secara bersamaan.

Bagaimana cara mengirimkan surat atau postcard nya?

Biasanya surat-surat dan postcard dikirimkan melalui POS INDONESIA menggunakan prangko. Kalian juga bisa menggunakan ekspedisi biasa, namun biayanya akan jauh lebih mahal. Mengirimkan surat menggunakan prangko memang memakan waktu yang lebih lama sehingga sering juga disebut dengan “snailmail”. Namun itu adalah salah satu keunikan dari berpenpal, sekalian kita juga bisa mendapatkan prangko-prangko yang unik dari kota lain atau negara lain. Seru banget dong pastinya.

Untuk biaya pengirimannya, kalian bisa lihat di website nya Pos Indonesia ya. Jenis-jenis prangko yang tersedia disetiap kantor Pos juga beda-beda, jadi alangkah baiknya sebelum mengirimkan surat kalian sudah mengetahui tarifnya biar gampang dan bisa menempelkan sendiri dan tinggal dikasi deh ke petugas Pos nya. Biasanya prangko yang tersedia itu adalah prangko 3000, 5000, 7000, dan 10000. Jadi pilih aja sesuai dengan kebutuhan kalian, tapi tidak semua jumlah tersebut tersedia di Kantor Pos nya. Alangkah baiknya mencari ke kantor Pos pusat untuk mendapatkan variasi yang lebih banyak ya.

Lalu, apa manfaatnya dari kegiatan ini?

Setelah mengenal lebih dekat dengan kegiatan surat-menyurat yang sudah dijabarkan diatas, perlu diketahui bahwa kegiatan ini memiliki banyak manfaat lho! Mau tau? Yuk simak manfaat surat-menyurat yang sudah kami rangkum untuk kalian.

1.    Menambah kemampuan berbahasa

Ketika kamu memiliki sahabat pena yang berasal dari luar daerah bahkan luar negeri, kamu akan memiliki kesempatan emas untuk belajar berbagai bahasa terutama bahasa Inggris. Dengan membaca surat dari mereka secara rutin, otomatis otak kamu akan selalu merekam setiap makna kata yang ada. Apabila kamu menemukan suatu kata yang tidak kamu pahami, pastinya kamu akan mencari tau, kan? Nah, setiap kata baru yang kamu dapat akan menambah pembendaharaan kosa kata yang kamu miliki. Tidak hanya itu, kamu pun juga bisa mengajarkan bahasa Indonesia kepada mereka. Gimana, keren kan? Dijamin seru!

2.    Mendapat teman baru

Untuk kalian yang suka memperluas pertemanan, mungkin kegiatan ini sangat cocok untuk kamu. Melalui kegiatan ini kamu akan mendapatkan teman baru dengan sensasi yang baru. Tidak sedikit dari mereka yang telah bertukar surat menjadi sahabat dekat lho.

3.    Memiliki tempat berbagi cerita

Menulis surat juga akan mengasah kemampuan kamu dalam menyusun kata, menyampaikan pendapat, mengungkapkan perasaan, dan hal menarik lainnya. Dalam menulis surat, hal yang bisa kamu tuangkan adalah kegiatan sehari-hari kamu, hobi, pengalaman baik dan buruk, bahkan sampai kepada deep talk atau pembicaraan yang mendalam serta personal. Dengan berbagi cerita lewat surat, kamu bisa mengekspresikan isi hati kamu tanpa harus malu. Oh ya, perlu diketahui sahabat, kamu harus tetap berhati-hati ya, jangan sampai kamu salah dalam menyampaikan sesuatu sehingga menimbulkan ketersinggungan antara kalian ya.

4.    Mengetahui budaya daerah lain

Kebayang gak sih betapa serunya belajar budaya daerah atau negara lain langsung dari orangnya? Kamu bisa belajar tentang tradisi apa saja yang ada di Jepang langsung dari orang Jepang asli! Kamu juga bisa memperkenalkan budaya kita yang super kaya ini. Tunjukkan kepada mereka bahwa budaya kita pantas untuk dibanggakan!

5.    Bertukar barang

Selain berisi surat, amplop kamu bisa juga diisi dengan barang kecil lainnya. Kamu dapat menyelipkan washi tape, kartu pos, stiker, foto, uang, dan lain-lainnya yang bisa kamu jadikan koleksi.

Baik, itulah beberapa hal yang menurut kami harus kamu ketahui, terutama untuk kamu yang suka dengan hal-hal yang berkaitan dengan bahasa dan budaya. Hey! Ini cocok untuk kalian. Walaupun begitu, kalian harus tetap berhati-hati ya! Pastikan kamu mendapatkan orang yang tepat dan memiliki keseriusan dalam berteman. Selamat mencoba!

 

Writen by Jomopedia (Safira, Rama, dan Nisa)

Picture by Amr Taha/Unsplash

Comments

  1. Mau beri saran. Lebih baik berkenaan referensi sebaiknya tidak menggunakan wikipedia ya :)

    ReplyDelete

Post a Comment